Ini dia ajaran sesat Tajul Muluk yang disebarkan di masyarakat Sampang
Ini dia ajaran sesat Tajul Muluk yang disebarkan di
masyarakat Sampang
Saif Al Battar
Selasa,
28 Agustus 2012 19:17:07
MADURA (Arrahmah.com) - Ajaran yang disebarkan Tajul Muluk, menurut para ulama
yang tergabung dalam Forum Musyawarah Ulama (FMU) Madura dan Badan Silaturrahim
Ulama Pesantren Madura (BASSRA), adalah terkategori sebagai Syiah Imamiyah
Itsna Asyariyah. Dalam sebuah dokumen hasil penelitian tentang Syiah di Sampang
dikatakan secara resmi untuk menelusuri ajaran-ajaran Tajul melalui dokumen
memang sulit dilakukan, karena buku-buku ajaran Tajul sudah sulit diakses dan
sulit diketahui keberadaannya.
Tetapi, karena pada
tahun 2006 Tajul pernah dipanggil oleh para ulama, sanak kerabatnya dan
pemerintah untuk mengklarifikasi ajarannya, pada saat itu Tajul membawa
setumpuk literatur kitab-kitab Syiah. Seperti diketahui literatur Syiah yang
terkenal di antaranya Al Kafi karya al-Kulani, Man La Yahdhuruhul Faqih karya
Muhammad bin Bawaih al-Qummi, Tahdzibul Ahkam dan Al Istibshar karya Abu Ja'far
Muhammad bin Hasan al-Thusi.
Berdasarkan
dokumen-dokumen yang ada, ajaran Tajul Muluk yang mencolok di masyarakat
mencakup rukun iman, rukun Islam, cara salat, nikah mut'ah, azhan, iaqamah,
wudhu, salat jenazah, aurat dan pelaksanaan perayaan-perayaan.
Rukun
Iman.Rukun iman yang diajarkan Tajul terdiri
atas lima rukun: (1) Tauhidullah (pengesaan Allah), (2) An-Nubuwah (Kenabian),
(3) Al-Imamah, yang terdiri dari 12 imam, (4) al-Adil dan (5) Al-Maad (Hari
Kiamat/Pembalasan).
Rukun
Islam.Rukun Islam menurut mereka ada delapan, di
antaranya: (1) Salat (tidak menggunakan syahadat), (2) Puasa, (3) zakat, (4)
Khumus (bagian 20% dari harta untuk jihad fi sabilillah), (5) Haji, tidak wajib
ke Makkah, cukup ke Karbala, (6) Amar Ma'ruf Nahi Munkar, (7) Jihad fi
Sabilillah (jihad jiwa raga), (8) Al-Wilayah (taat kepada Imam dan bara'
terhadap musuh-musuh Imam).
Salat. Salat yang diajarkan Tajul muluk hanya dilakukan tiga
waktu saja, yakni Zuhur digabung dengan Ashar (dilakukan 1 kali saja), Maghrib
digabung dengan Isya' (dilakukan 1 kali saja) dan Subuh merupakan bonus (tidak
perlu dilakukan). Menurut catatan laporan masyarakat yang diterima Kejaksaan
Negeri Sampang per tanggal 21 Desember 2011, disebutkan bahwa pada saat salat
tidak ada bacaan fardhu. Kemudian sesudah salam ada takbir tiga kali yang
intinya melaknat sahabat Nabi, yakni Abu Bakar, Umar dan Utsman karena dianggap
kafir.
Nikah
Mut'ah (Kawin kontrak).
Disebutkan pernikahan yang dilakukan tanpa wali dan saksi bisa dilakukan hingga
100 kali. semakin banyak mut'ah maka derajat imannya semakin tinggi. Menurut
laporan, salah satu pengikut Tajul, Alimullah melakukan mut'ah dengan Ummul
Qurro, yang masih muridnya sendiri. Karena tak disetujui kedua orang tua
masing-masing, mereka akhirnya cerai.
Azhan. Azhan yang dipraktikkan ditambah dengan kalimat Asyhadu
anna Aliyan wali Allah dan Asyhadu anna Aliyan hujjatullah.
Wudhu.Wudhu cukup menggunakan air sedikit, satu gelas saja
cukup untuk mengusap. Menurut pengikut Tajul, wudhu hanya dilakukan dengan
membasuh muka dan tangan saja. Sedangkan yang lainnya hanya diusap. Kalau tidak
sama seperti itu, batal wudhunya.
Salat
Jenazah. Salat jenazah menurut mereka hanya
merupakan doa, tidak wajib dan tidak memakai wudhu dan salam.
Aurat. Aurat bagi mereka hanyalah pada alat vital saja. Memakai
pakaian tidak suci tidak masalah asalkan yang dipakai alat vital suci.
Ajaran lainnya yang
sampai kepada masyarakat adalah bahwa al-Quran yang ada saat ini sudah tidak
orsinil lagi karena sudah diubah oleh sahabat Nabi, Utsman bin Affan. Mereka
meyakini Al Quran yang asli tiga kali lebih banyak dari Al-Quran yang ada
sekarang. Al Quran yang lengkap dan utuh itu diyakini sedang dibawa oleh Imam
Mahdi yang ghaib.
Selain itu mereka
juga mengharamkan salat tarawih, salah duha, puasa asy-Syura, makan jeroan dan
ikan yang berisik. Buka puasa mereka lakukan pada waktu Isya.
Sementara BASSRA,
berdasarkan hasil rapat pada Selasa 3 Januari 2012, menyimpulkan ada 10 poin
kesesatan ajaran Tajul Muluk, antara lain:
Pertama, mengingkari salah satu rukun Iman dan rukun Islam.
Kedua, meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil al Quran dan Sunnah
Ketiga, meyakini turunnya wahyu sesudah Al-Quran
Keempat, mengingkari otensitas dan kebenaran Al-Quran
Kelima, menafsirkan Al Quran tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
Keenam, mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai ajaran Islam
Ketujuh, melecehkan dan atau merendahkan Nabi dan Rasul
Kedelapan, mengingkari Nabi muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir
Kesembilan, menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariat
Kesepuluh, mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i.
Kedua, meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil al Quran dan Sunnah
Ketiga, meyakini turunnya wahyu sesudah Al-Quran
Keempat, mengingkari otensitas dan kebenaran Al-Quran
Kelima, menafsirkan Al Quran tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir
Keenam, mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai ajaran Islam
Ketujuh, melecehkan dan atau merendahkan Nabi dan Rasul
Kedelapan, mengingkari Nabi muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir
Kesembilan, menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariat
Kesepuluh, mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i.
Ajaran Tajul ini
tidak serta merta diberikan langsung kepada semua pengikutnya. Bagi kalangan
awam ajaran-ajaran ini disampaikan secara bertahap. Jadi bagi mereka yang awam
dan baru bergabung dengan kelompok Tajul bisa saja mereka akan menganggap semua
tudingan ini sebagai fitnah.
Berdasarkan
wawancara dengan salah seorang warga yang pernah menjadi pengikutnya, M Nur,
sejak 2008 Tajul mulai menyampaikan khutbah Jumat bahwa rukun Islam ada 8,
rukun iman ada 5, khalifah Nabi Muhammad Sab bukan Abu Bakar, Abu Bakar
dikatakan merampok dari Ali.
M Nur mengaku
setelah kurang lebih dua tahun menjadi pengikut Tajul, ia baru tahu adanya
penistaan terhadap sahabat Nabi. Menurutnya ia pertama kali terkejut ketika ada
perayaan Ghadir Khum di Pasean, Pamekasan, di rumah Habib Mustofa. saat itu
dibahas ketentuan khalifah yang sudah ditentukan oleh Allah khusus kepada Ali,
tetapi dirampok oleh Abu Bakar. Puncak dari acara peringatan Ghadir Khum adalah
melaknat Abu Bakar dan Utsman. Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyebut kata
thagut mereka maknai senagai Abu Bakar dan Umar.
(suara-islam.com/arrahmah.com)
Komentar
Posting Komentar