MENGURANGI POTENSI TABRAKAN DALAM BERKENDARAAN

PENGEREMAN :
DARI MATA TURUN KE KAKI
Sumber dari Indonesian Smart Driving

MENGURANGI POTENSI TABRAKAN DALAM BERKENDARAAN


Tindakan Mengerem saat mengemudi, adalah aktifitas / tindakan yang paling sulit bagi seorang Pengemudi. Terlebih tindakan Pengereman dalam kondisi Darurat.

Pengereman tidaklah langsung dapat memberhentikan laju kendaraan. Proses pengereman dimulai dari mata Pengemudi melihat obyek, kemudian informasi ini akan diproses oleh otak untuk memutuskan tindakan yang diperlukan, dalam hal ini bila obyek membahyakan akan tertabrak atau menabrak, maka otak memerintahkan kaki untuk menginjak pedal Rem.

Waktu Reaksi :
Proses dari saat mata melihat , kemudian otak memerintahkan kaki bergerak menginjak Pedal Rem , hal ini memerlukan waktu, yang disebut “Waktu Reaksi”.

Waktu Reaksi rata-rata manusia dalam keadaan normal adalah 0,48 detik (dibulatkan menjadi
0,5 detik). Waktu reaksi ini dipengaruhi oleh kondisi manusianya, misalnya dalam keadaan lelah, mabuk, minum obat tidur, melamun (kurang konsentrasi) karena beban pikiran , akan jauh lebih lama dibandingkan dalam kondisi manusia normal.

Waktu Mekanis :
Saat kaki menginjak Pedal Rem, Rem (Brake Pad) tidak akan langsung melakukan pengereman dengan menekan Diskbrake. Tetapi ada proses dari mulai minyak rem di dalam pipa / slang rem akan tertekan oleh tekanan Pedal Rem, kemudian minyak rem ini menekan Piston Rem dan kemudian menekan Brakepad (Kampas Rem), yang berakhir dimana bagian ini menekan Diskbrake untuk mengurangi / menghentikan putaran Roda.

Waktu dari mulai Pedal Rem terinjak sampai Brakepad menekan Diskbrake dinamakan “Waktu Mekanis” dari sistim rem suatu kendaraan.
Rata-rata waktu Reaksi Mekanis dari mobil secara teoritis adalah lk.
1 detik.

Jadi, waktu sejak mata melihat obyek, otak mengolah dan memerintahkan kaki menginjak Pedal Rem sampai Brakepad menekan Diskbrake adalah :
Waktu Reaksi + Waktu Mekanis =
1,5 detik.

Jadi artinya, sejak mata melihat sampai pengereman terjadi, kendaraan belum berhenti atau berkurang kecepatannya. Kendaraan masih meluncur dengan kecepatan semula.

Misalkan, kendaraan saat itu bergerak dengan kecepatan 72 km / Jam atau kalau dijadikan m / detik adalah : 72.000 m / 3.600 detik = 20 m / detik.
Jadi mobil dari mulai mata pengemudi melihat obyek untuk melakukan pengereman sampai rem “mulai” melakukan pengereman, mobil masih meluncur sejauh : 1,5 x 20 =
30 meter.!!

Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi bila Obyek yang dilihat saat itu kurang dari 30 meter di depan kita ? Obyek akan tertabrak.!

Maka untuk antisispasi agar saat kita mengikuti kendaraan didepan kita tidak menabarak kendaraan tersebut, maka Jagalah Jarak Aman Mengikuti.

Jaga Jarak Aman :
Berapa jarak aman mengikuti ?
Jarak aman mengikuti untuk kendaran kecil, adalah 2 –
3 detik. Artinya dengan kecepatan saat itu, sekitar 2 atau 3 detik bila kendaraan didepan berhenti, maka kendaraan kita akan sampai ke posisi kendaraan lain tersebut.

Berikut Ilustrasi jarak minimal antara kendaraan sesuai dengan laju kendaraan :



Jika menyadari reaksi kita tidak secepat 3 detik sebaiknya jaga jarak lebih jauh, terlebih jika hujan atau malam hari.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS SPEDA

Abdurrahman bin Muljam Muslim Taat Yang Sesat Membunuh Ali bin Abi Thalib

Perbedaan Ahlus Sunnah Waljamaah dengan Syi'ah